Sunday, February 10, 2008

AKOYA'S PEARL

















Ini satu lagi dari bakal jadi target kunjungan BSM di Guangzhou...


Ps: Jangan kemimpi-mimpi, jangan sirik..., kalau mau ikut saja sama kita... hehehehehe...


FIY: China sudah mengenal pembudidayaan mutiara sejak 4000 tahun yang lalu, sedangkan Mikimoto di Jepang baru berusia +/- 100 tahun.


Akoya pearl adalah istilah bahasa Jepang untuk mutiara hasil budi daya dari kerang berjenis akoya ( nama latinnya : pinctada fucata ). Pembudidayaan secara moderen dipelopori oleh Mikimoto Jepang. Jepang mempunyai 2000 peternakan mutiara moderen, yang kebanyakan berada di selatan Jepang. Namun China sekarang sudah sangat serius mengembangkan budi daya mutiara dengan ongkos produksi yang lebih murah ( 80 % lebih murah dari ongkos produksi di Jepang ) dan pilihan warna yang sangat banyak dan mengkilat karena melalui proses bleaching.... Namun kebanyakan investor pembudidayaan mutiara di China adalah orang Jepang...



Sekarang yang jadi pertanyaan : kan GZ agak jauh dari laut, kenapa jadi sentra mutiara di China ? Peternakan mutiara di China kebanyakan di Leizhou ( 8 jam naik mobil ) masih satu propinsi dengan Guangzhou, di Guandong, Bei Hai Guangxi , Nanning dan San Ya Hainan. Namun Guangzhou dijadikan pusat perdagangan dan tempat pertemuan peternak, wholesaler, retailer, dan pengrajin perhiasan oleh para peternak mutiara itu. Dan para ahli perhiasana sudah meng claim kalau China adalah surganya mutiara Akoya di dunia...





Akoya lebih mahal dari mutiara air tawar, tapi sekelas dibawah mutiara hitam dari Tahiti dan Oman. Harga mutiara ditentukan dari berat, kejernihan warna dan ketebalan ( diameter )nya. Mutiara Akoya biasanya berdiameter 2mm-11mm, diatas 9mm sudah dikategorikan barang langka. Mutiara Akoya diberi grade dari B, A, AA,AAA, A+,AA+... Namun saya bukan orang yang berkompeten untuk menjelaskanya.



Di pusat grosirnya, Akoya ukuran standard dibawah 9mm dijual satu rangkai yang terdiri dari 25-35 butir dengan harga yang bervariasi, tergantung dari kriteria-kriteria tertentu.. Tapi dibanding di Jakarta, memang amazingly mursidah buangetttttzzzzz alias murmer... alias murah beeng.... sekitar 70 % lebih murah dari di Jakarta. Di sana dijual dalam bentuk raw material alias belum dirangkai dan yang sudah jadi aksesoris...


My Advice : Saran saya, jika beli di China, sebaiknya beli yang belum dirangkai, karena rangka di China kualitas emasnya tidak jelas dan masih lebih bagus dan halus rangka Hongkong atau Indonesia. Di toko di Guangzhou, bisa juga kita minta tolong dirangkaikan setelah kita memilih mutiaranya dengan rangkaian yang sesuai dengan selera kita. Sebaiknya jika beli langsung di sana harus ke trader yang benar-benar dapat dipercaya... Harap maklum lah, soalnya orang China daratan kan paling ahli memalsukan segalanya... hehehehe


Hayoooooooooooo penasaran ???? gabung deh di acaranya BSM Buying Trip Tour Guangzhou 1-4 mei 2008 , info detail melalui milis BSM

No comments:

Post a Comment