Monday, March 3, 2008

PROFESIONAL PRIVATE PERSONAL BUYER

Sebenarnya profesi ini bukan profesi baru... namun tampaknya masih sangat tertutup dan yang terbilang profesional di Indonesia masih sedikit. Profesional Private Personal Buyer bisa merangkap sebagai Personal Stylist juga... tapi bisa juga tidak.... Profesi ini sangat menarik dan menyenangkan dan juga mendatangkan uang yang lumayan buat saya jajan di Starbuck tiap hari hehheheheeh.....

Pekerjaan ini lebih menurut pengalaman saya lebih enak dari memiliki butik.

  • Yang jelas dalam pekerjaan ini kita tidak usah terlalu banyak stock barang dengan demikian resiko barang sisa atau barang mati bisa diperkecil.
  • Bisa tidak usah menyediakan tempat khusus sebagai butik karena biasanya kita yang datang ke tempat mereka.
  • Tidak perlu menggaji pegawai sampai tidak perlu memikirkan tingkah polah pegawai yang bertingkah.
  • Tidak usah repot-repot menyediakan shopping bag, price tag dan teman-temannya...

Target Client :

  • Ibu-ibu bahkan bapak-bapak pejabat yang sangat ketakutan jika terlihat orang sedang shopping apalagi untuk barang-barang branded.
  • Celebrities yang tidak bisa dan tidak punya waktu untuk berbelanja sendiri.
  • High Paid Executive yang tidak punya waktu untuk berbelanja sendiri
  • Orang-orang yang sadar diri punya duit banyak tapi tidak punya selera fashion yang baik.
Cara kerja profesi ini adalah sbb:

Secara Etika...

Yang paling penting dan harus dijaga :

Tidak boleh bermulut ember... karena :

Sebagian dari klien tidak mau diketahui jati dirinya...
Sebagian dari mereka tidak mau diketahui beli dimana barangnya dan berapa harganya....
Sebagian dari klien tidak mau disamakan barangnya atau sama dengan orang lain.
Sebagian sangat sensitif terhadap persaingan dengan sesama temannya sendiri.

Harus super sensitive dengan :

  • Personal Finance and budget limitation... Setiap client biasanya memiliki anggaran dan batasan-batasan berapa anggaran yang mereka berikan kepada kita yang boleh dibelanjakan, walaupun ada orang-orang tertentu yang sky is the limit, hehehehehe.
  • Personal taste dari client... dan kita tidak boleh memaksakan selera kita kepada client
  • Personal Preference dari client... dalam arti...misalnya, jika dia preferencenya pakaian tertutup , jangan dipaksain pakai pakaian terbuka donk....
  • Personal History, ada orang-orang tertentu yang anti terhadap brand, warna atau style tertentu.
Cara Kerjanya...

  • Wajib punya records/ catatan yang sangat rinci tentang size mereka, personal preferences, updated wish list.
  • Wajib memiliki planned buying trip yang jelas dan sudah di sounding jauh-jauh hari sebelum berangkat.
  • Wajib memiliki inisiatif saat belanja... misalnya jika lihat satu baju, kita langsung refleks tahu barang itu cocoknya untuk siapa.....
  • Wajib memiliki pengetahuan fashion yang sangat updated namun bisa adjustable dengan kondisi client

Pengalaman saya:

Sudah tiga tahun ini sebenarnya saya lebih tepat disebut profesional private buyer. Klien saya sebagian besar adalah ibu-ibu pejabat yang sadar diri kurang pengetahuan fashion tapi sugeh kabeh.... hahahhahaha..... Bab begini neh yang paling enak. Mereka pasrah-pasrah saja... hahahahha... tapi justru karena mereka pasrah saja... sayanya jadi super hati-hati.... takut memaksakan selera saya ke dalam personality mereka yang belum tentu cocok. Karena sudah kenal baik... biasanya jika saya mau berangkat, beberapa hari sebelumnya mereka sudah bikin wishlist tertulis yang bisa berlembar-lembar folio. Kadang saya pusing sendiri, sampai barang aneh-aneh yang diluar jalur fashion dititip beliau-beliau.....

Sisi tidak enaknya... tapi bisa berarti positif juga kalau saya lihat adalah.... kadang kalau mereka belanja 15 juta... padahal anggarannya 12 juta... 3 jutanya suka ngutang.... tapi sih saya ga apa-apa kalau sudah kenal baik... malah itu ikatan supaya bulan depan belanja lagi..... jadi judulnya.... ga ada matinya.... alias belanja sampai mati sejati...... hahahhahahaa...... Tapi mereka jarang ngemplang kok... pasti bayar... karena takut reputasi tercemar.... makin tinggi mereka makin gila belanjanya......

Luaskan pergaulan dengan sesama mereka , karena biasanya dari kenal satu jadi bisa kenal semuanya.... Tapi kadang walau mereka berteman baik tapi terhadap sesama mereka juga suka saling sirik dan ga mau disaingi.... Kita tidak boleh terjebak didalam persaingan mereka karena salah-salah mereka bisa malah balik musuhin kita... maklum perempuan.... hahahhahaha

OK deh....

No comments:

Post a Comment